ads-unit

METFORMIN

0
 

Mekanisme kerja
·         Penurunan glukoneogenesis di hati dan ginjal
·         Perlambatan absorbsi glukosa dari saluran cerna dengan peningkatan konversi glukosa menjadi laktat oleh enterosit
·         Stimmulasi langsung glikolisis di jaringan dengan peningkatan bersihan glukosa dari darah
·         Penurunan kadar glukagon plasma (Bertram G. Katzung, 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC)

Metabolisme dan Ekskresi
Metformin memiliki waktu paruh 1,5-3 jam, tidak berikatan dengan protein plasma, tidak dimetabolisme dan di ekskresikan oleh ginjal sebagai senyawa aktif. Akibat blokade gluoneogenesis oleh metformin, obat ini dapat mengganggu metabolisme asam laktat di hati. Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, metformin menumpuk sehingga meningkatkan resiko terjadinya asidosis laktat, yang agaknya menjadi satu komplikasi yang bergantung pada dosismetformin tersebut. (Bertram G. Katzung, 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC).

Indikasi dan Dosis Obat
Metformin sangat sering diberikan pada pasien dengan hiperglikemia yang disebabkan oleh kerja insulin yang tidak efektif misalnya, sindrom resistensi insulin. Penelitian UKPDS melaporkan bahwa terapi metformin menurunkan resiko terjadinya kelainan makrovaskular dan mikrovaskular. Metformin berguna sebagai pencegahan diabetes tipe 2, pasien obes dengan gangguan toleransi glukosa dan hiperglikemi selama puasa (Bertram G. Katzung, 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC).
Dosis metformin berkisar dari 500 mg sampai maksimum sebesar 2,25 g per hari, dengan anjuran untuk memberikan obat ini dalam dosis efektif terkecil. Patokan yang umum digunakan adalah memulai pemberian metformin dengan tablet 500 mg sekali sehari ketika sarapan selama beberapa hari. Jika hal ini dapat di toleransi baik tanpa menimbulkan ketidaknyamanan  pada saluran cerna dan hiperglikemia menetap , tablet 500 mg kedua dapat diberikan pada waktu makan malam. (Bertram G. Katzung, 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC).

Efek Samping
            Efek samping tersering metformin terjadi di saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, rasa tidak nyaman di abdomen, diare. (Bertram G. Katzung, 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC).

Kontraindikasi
            Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit ginjal, alkoholisme, penyakit hati, atau kondisi-kondisi yang menjadi faktor predisposisi timbulnya anoksia jaringa. (Bertram G. Katzung, 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC).

About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .