Resensi Filem Republik Twitter
Nama : Abdul Malik
Nim : 531202832
Unit : 1 (satu) apk
Sutradara : Kuntz Agus
Penulis
Naskah : E. S. Ito
Dibintangi oleh : Laura Basuki (Dyah Hanum Farani)
Abimana Aryasatya (Sukmo Wiyogo)
Enzy Stroria (Nadya Cahyadi)
Ben Kasyafani (Andre Rahardian)
Tio Pakusadewo (Kemal Pambudi)
Nina Tamam (Tante Nina0
Jennifer Arnelita (Rika)
Leroy Osmani (Arif Cahyadi)
Gary Iskak (Agra)
Otig Pakis (Kardi)
Edi Oglek (Belo Harahap)
Realitas ini mampu ditangkap Oleh
Sutradara Kuntz Agus dalam film
garapannya Republik Twitter yang dirilis pada 16 Februari 2012 dengan Durasi 101 menit. Boleh jadi
karena film ini
mengungkap
siklus
penyamaran di
dunia
maya
khususnya Twitter. Karena
masyarakat adalah pelaku sosial di Twitter yang diceritakan dalam film ini. Film yang mengangkat fenomena jejaring sosial ini isinya tidak hanya sebatas positif-negatif dari sebuah media sosial. Semua hal yang umum kita jumpai dari Twitter diangkat secara blak-blakan.
Republik Twitter Adalah film
yang berlatar belakang kegilaan jaman akan Jejaring Sosial Twitter. Sejak kemunculan
“si burung biru” Twitter di Media
Sosial, realitas dan dinamika kehidupan semakin riang dengan
beragam kicauannya. “Suara rakyat adalah Suara Twitter.” Kutipan Kemal,
salah satu tokoh yang ada dalam film Republik Twitter.
Penampilan fisik dalam
Filem
Repoblik Twetter ini menggambarkan masyarakat
pribumi Indonesia dengan beragam tingkatan sosial yang terdapat di Kota besar. Penampilan yang menunjukan adanya tingkatan sosial yang berbeda dimana dari
objek-objek yang ditampilkan melalui
penampilan, kostum, dan tata rias. Terlihat dari penampilan dengan gaya pada setiap tingkatan sosialnya. tingkatan sosial dengan penampilan yang
sederhana yang digambarkan
Untuk tokoh utama dalam film ini
adalah
Sukmo yang diperankan Abimana
Aryasatya. Dimana Sukmo memerankan tokoh
sebagai orang yang
sederhana. digambarkan
dengan penampilan fisik : rambut panjang yang terlihat acak-acakan, kulit berwarna
coklat
kekuningan, muka terlihat berminyak, postur tubuh
tinggi, agak santai menunjukan anak muda yang bersemangat namun terlihat tenang.Penampilan yang
digambarkan
Abimana untuk
peran Sukmo sesuai
dengan keinginan sutradara yang menunjukan mahasiswa tingkat akhir yang
santai dan sederhana.
Sedangkan Hanum
yang diperankan oleh artis ternama,
Laura Basuki, berpenampilan
yang berbeda
dari tokoh utama Sukmo
yang sederhana. Hanum
ditampilkan sebagai masyarakat kelas menegah atas dan Pintar serta Cerdas. Terlihat dari penampilan yang mewah. Dari
kostum yang digunakan Hanum mengikuti
gaya hidup perkotaan dan tatarias yang bersih juga terawat ditampilkan pada sosok Hanum menguatkan bahwa ia
dikategorikan sebagai Media sosial kelas menengah atas.
Adapun lingkungan yang digambarkan
lewat film dengan ditampilkannya gedung-gedung tinggi dan segala
kesibukan masyarakatnya. Kota yang menjadi pusat
perekonomian negara
dan
politik. Kemudian lingkungan yang
lainnya menggambarkan di sekitar lingkungan sekolah beserta budaya serta kebiasaan yang khas dimiliki masyarakat perkotaan, caffe yang digambarkan
mewah dan
tertata rapi, serta gaya hidup masyarakat perkotaan
dengan segala
kebiasaannya.
Di dalam film republik Twitter ini kita dapat mengutip beberapa aspek yang
diterapkan dalam film ini, diantaranya sebagai berikut:
Adapun dalam Aspek Sosial Budaya : Data yang saya
dapatkan ketika saya menontonnya 03:04 saat ditampilkanya serangkaian masyarakat
sedang melakukan aktifitas menggunakan gadjet menunjukan ekspresi
sedang fokus kemudian
ekspresi berubah. Seakan sedang berinteraksi seorang diri. Ada
beragam ekspresi yang berubah, namun kebanyakan ekspresi berubah tersenyum atau
menandakan kesenangan. Beberapa diantaranya sangat fokus hingga mengabaikan
lingkungan, digambarkan ada seorang pria menabrak hampir tertabrak mobil karena
terlalu fokus dengan
gadjetnya.
Aspek dalam Pendidikan : Fenomena tersebut digambarkan kembali
pada menit 08:25 dimana para pelajar menunduk dengan menggegam gadjetnya untuk bermain di
jejaringan Sosial sebagai tempat menindihkan rasa kegalauannya untuk menikmati
media sosial yang di sediakan pada handphone blackberry
Aspek dalam Etika : Saya juga
mendapati 13:09 ekspresi Sukmo
saat
bertemu
Hanum di sebuah cafe
yang modern. Terlihat
ekspresi terkejut kemudian
berubah menjadi bingung dan berubah menjadi kecewa karena Sukmo merasa
ada sesuatu yang
menghalangi pertemuannya
dengan
Hanum.
Perbedaan
tingkatan sosial disadari oleh Sukmo
hingga ia
mengurungkan niatnya untuk
bertemu dengan Hanum.
Dalam aspek Sosial Budaya: Teknik pengambilan
gambar ini terlihat pada
menit 03:17 yang menunjukan
gedung-gedung tinggi menunjukan lokasi tersebut adalah
perkotaan metropolitan. Teknik pengambilan
gambar ini
terlihat pada menit 03:23 dan menit 08:30. Menampilkan bagaimana keadaan-
keadaan masyarakat perkotaan
dengan segala kebiasaannya yang tidak bisa melepaskan gadjetnya.
Dalam Aspek Sosial Budaya : Pada menit 03:45 tampilan Twitter digiring masuk ke dunia nyata. Seakan-
akan
Twitter dapat menampung segala aktifitas di
dunia nyata. Semula menggambarkan
dunia nyata
didalam film kemudian beralih ke dalam dunia maya Twitter yang diedit
seakan-akan dunia maya dan dunia nyata merupakan satu kesatuan. Teknik ini seakan-akan menghubungkan dunia nyata dengan jejaring sosial Twitter. Penampilan video dari tempat ke tempat lain menceritakan masyarakat dengan gadjet pada menit 03:20-03:45.
Aspek Sosial
Budaya : ada beberapa aksi yang ditampilkan, misalnya aksi
Sukmo yang datang dari Kota lain untuk bertemu dengan Hanum dengan memaksa ikut dibagasi mobilnya Andre yang mau pulang ke
Jakarta pada
menit 03:03, orang-orang yang selalu menunduk karena fokus pada gadjet
yang digenggamnya
pada
menit 08:25,
kemudian aksi Sukmo dengan gayanya yang hendak mengunjungi Hanum di sebuah Cafe 12:37.
Aspek Sosial Budaya : Pada menit
33:03, Belo menjelaskan dengan cara bicara yang
lantang,
menunjukan
gerakan
tubuh yang besemangat sambil menjelaskan bagaimana
misi yang akan dijalankan dengan
rekan-rekanya, tangannya beberapa kali menunjuk pada karyawannya dan menunjuk-nunjuk papan tulis. Juga ekspresi wajanya yang tetap menunjukan
semangat agar terlihat bahwa kelompok dan
rencananya bisa berdampak besar.
Aspek Politik : Pada menit 38:56 terdapat aktifitas di jejaring sosial Twitter menunjukan pembuatan wacana, jumlah tweet mengenai objek pembicaraannya yaitu Arief Cahyadi, kemudian muncul grafik yang naik menunjukan Arief Cahyadi memuncaki daftar trending topic atau pembicaraan di Twitter sebagai parameter kepercayaan masyarakat terhadap Arief Cahyadi.
Aspek Ekonomi : Aksi yang ditampilkan, salah satunya
dimana Sukmo dan
rekan-rekannya sedang mejalankan rencana di proyek Belo.Mereka fokus membuat isu-isu di Twitter untuk
mendapatkan
keuntungan besar dan konsesus dari pengguna jejaring sosial Twitter seperti pada menit 37:10
Aspek Etika : Pada menit
84:53, muncul tampilan gambar Twitter tentang berbagai
reaksi-reaksi masyarakat mengenai pemberitaan yang terbit di surat kabar
Lini Massa bahwa tweet-tweet yang dibangun Belo dan
rekan-rekannya ternyata memiliki kepentingan dan
tweet-tweet tersebut berisi
caci maki
orang terhadap Kemal. Pada menit 90:48, juga menampilkan kembali aktifitas
langsung di Twitter
yang mencoba
mengembalikan nama baik
Kemal.
Aspek Pemrintahan dan Politik : Terjadi konflik pada menit 85:31 saat Kemal marah
dan
menuntut Belo karena bocornya ada maksud di
balik tweet-tweet yang dibangun proyek Belo. Kemal langsung memukul Sukmo setelah mengetahui bahwa Sukmo lah yang bersedia membocorkan bahwa tweet Arief Cahyadi
adalah
settingan.
Aspek etika dan Politik : Terdapat pada menit 86:11 saat Belo
membela Sukmo
meskipun Sukmo
tertuduh melakukan kesalahan karena membocorkan berita pada
Hanum yang seorang pewarta surat kabar
Lini Massa. Kemudian pada menit 89:41 Belo dan rekan-rekannya diminta Kemal untuk membersihkan namanya kemudian Belo menyuruh
rekan-
rekannya beraksi lewat Twitter.
Aspek Politik : Dalam film Republik Twitter
memperlihatkan bagaimana
dapat
meyakinkan pengguna
Twitter dengan wacana-wacana yang dibuatnya adalah
benar. Asumsi-asumsi
masyarakat
dapat
digiring melalui media sosial
Twitter.
Aspek Pemerintahan : Film dalam Republik Twitter menampilkan suatu
tokoh masyarakat
bernama
Arief Cahyadi dan menjadi perbincangan di dunia maya. Tidak hanya itu, Arief Cahyadi juga menjadi buah bibir di
dunia nyata. Kemudian
pengguna Twitter dijejali wacana-wacana yang telah
dibuat sedemikian rupa
oleh Belo dan
rekan-rekannya. Masyarakat meyakini Arief Cahyadi
merupakan sosok yang dibutuhkan oleh masyarakat akibat dari
tweet-tweet yang dibuat Belo dan rekan-rekannya.Tweet-tweet tersebut berisi kebaikan- kebaikan yang terdapat pada sosok Arief Cahyadi. Hal
tersebut menunjukan bahwa Repoblik twetter sangat melanggar
kebijakan pemerintah dalam mempromosikan diri dengan memberikan akun palsu
untuk kepentingan dirinya sendiri untuk mewujudkan kekuasaan.