Gak Usah Protes, Namanya Juga Gratis!
"Namanya juga gratis!"
Saya sering sekali mendengar, bahkan saya sendiri juga sering mengucapkan kalimat tersebut. Sebuah kalimat yang terkesan pasrah. Kalau yang namanya dapet barang gratisan, gak usah protes. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, apakah kita bisa selalu berkata seperti itu untuk sesuatu yang gratis?
Beberapa hari lalu saya pergi ke supermarket di sekitaran darusalam. Ketika sedang mengantri di kasir, seorang ibu yang ada di depan saya sedang melakukan protes.
Begini protes ibuk tu?? "Gimana, sih, Mbak! Saya udah bolak-balik belanja di sini, tapi setiap kali saya tagih hadiahnya selalu aja dibilang stoknya sedang habis. Padahal promonya masih lama banget, masa' udah habis trus gak di stok lagi!"
Kasir tersebut terdengar beberapa kali meminta maaf tapi juga gak bisa memastikan kapan produk gratis itu akan ada lagi. Saya sempat melihat pengumuman promo yang ditempel dekat kasir. Saya kurang baca secara detil seperti apa bentuk promonya, yang pasti berhadiah dapat Gelas cantik, handuk dan tempat penyimpanan makanan dari merek yang udah lumayan terkenal di pasaran. Dan berlaku hingga tahun 2014 (lupa bulannya.ntah September atau oktober gitu, deh).
Keluar dari supermarket itu, saya jadi mikir, kayaknya hal kayak gitu sering terjadi dimanapun. Ketika pelanggan minta hadiah gratis yang dijanjikan, suka ada aja jawaban, "Maaf stoknya lagi kosong".
Mungkin benar stok saat itu habis, tapi kalau inget lagi protes ibu itu yang katanya udah beberapa kali bolak balik ternyata stoknya abis terus. Ditambah lagi promo tersebut masih cukup lama berlangsungnya. Pertanyaannya apa penjual gak melakukan prediksi berapa stok yang harus tersedia? Harusnya, sih, ada.
Haruskah kita sebagai konsumen pasrah dengan berkata, "Namanya juga gratisan!"? Tunggu dulu ... Penjual melakukan sebuah promo pasti ada tujuannya. Apalagi kalau bukan untuk meningkatkan angka penjualan? Dan kita sebagai pembeli bisa tertarik dengan promo tersebut kalau hadiahnya memang kita suka. Makanya gak heran kalau penjual suka melakukan promo yang fantastis untuk menarik pembeli, syukur-syukur kalau bisa lebih konsumtif.
Berarti sah-sah aja, kan, kalau ada pelanggan melakukan protes kalo gak bisa mendapatkan barang yang udah dijanjikan, ya. Kan, belanja di sana juga mungkin karena tertarik sama promonya. Tapi dengan catatan protesnya jangan pake ngamuk :D
Saya sering sekali mendengar, bahkan saya sendiri juga sering mengucapkan kalimat tersebut. Sebuah kalimat yang terkesan pasrah. Kalau yang namanya dapet barang gratisan, gak usah protes. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, apakah kita bisa selalu berkata seperti itu untuk sesuatu yang gratis?
Beberapa hari lalu saya pergi ke supermarket di sekitaran darusalam. Ketika sedang mengantri di kasir, seorang ibu yang ada di depan saya sedang melakukan protes.
Begini protes ibuk tu?? "Gimana, sih, Mbak! Saya udah bolak-balik belanja di sini, tapi setiap kali saya tagih hadiahnya selalu aja dibilang stoknya sedang habis. Padahal promonya masih lama banget, masa' udah habis trus gak di stok lagi!"
Kasir tersebut terdengar beberapa kali meminta maaf tapi juga gak bisa memastikan kapan produk gratis itu akan ada lagi. Saya sempat melihat pengumuman promo yang ditempel dekat kasir. Saya kurang baca secara detil seperti apa bentuk promonya, yang pasti berhadiah dapat Gelas cantik, handuk dan tempat penyimpanan makanan dari merek yang udah lumayan terkenal di pasaran. Dan berlaku hingga tahun 2014 (lupa bulannya.ntah September atau oktober gitu, deh).
Keluar dari supermarket itu, saya jadi mikir, kayaknya hal kayak gitu sering terjadi dimanapun. Ketika pelanggan minta hadiah gratis yang dijanjikan, suka ada aja jawaban, "Maaf stoknya lagi kosong".
Mungkin benar stok saat itu habis, tapi kalau inget lagi protes ibu itu yang katanya udah beberapa kali bolak balik ternyata stoknya abis terus. Ditambah lagi promo tersebut masih cukup lama berlangsungnya. Pertanyaannya apa penjual gak melakukan prediksi berapa stok yang harus tersedia? Harusnya, sih, ada.
Haruskah kita sebagai konsumen pasrah dengan berkata, "Namanya juga gratisan!"? Tunggu dulu ... Penjual melakukan sebuah promo pasti ada tujuannya. Apalagi kalau bukan untuk meningkatkan angka penjualan? Dan kita sebagai pembeli bisa tertarik dengan promo tersebut kalau hadiahnya memang kita suka. Makanya gak heran kalau penjual suka melakukan promo yang fantastis untuk menarik pembeli, syukur-syukur kalau bisa lebih konsumtif.
Berarti sah-sah aja, kan, kalau ada pelanggan melakukan protes kalo gak bisa mendapatkan barang yang udah dijanjikan, ya. Kan, belanja di sana juga mungkin karena tertarik sama promonya. Tapi dengan catatan protesnya jangan pake ngamuk :D